Rasa minder, takut salah dan sekaligus rasa berharap dialami Iwan Supeno Manurung yang mengikuti audisi AFI 2013. Tapi, harapannya tidaklah sia-sia. Iwan berhasil menjadi 1 dari 12 finalis AFI 2013 Medan, menyisihkan ribuan peserta yang ikut ajang tersebut pekan lalu.
Kebahagiaan tampak menghias wajahnya saat ditemui
MedanBisnis disela-sela persiapannya tampil di Konser Pilihlah Aku,
Sabtu (14/9). Kini, perasaan itu seperti mimpi, bisa terpilih dan
menyisihkan ribuan lainnya. Pria yang kesehariannya seorang pengamen dan
selalu gugup serta gak pede jika di depan umum tersebut saat ini sedang
dalam perjalanannya menjadi seorang bintang besar kelak.
"Aku
dari keluarga tak mampu, pengamen. anak jalanan... itu yang
menghantuiku! Lagian akupun takut bila salah bicara, taulah anak jalanan
itu kayak apa..." ungkapnya.
Ini adalah ajang pencarian bakat
pertama yang diikuti Iwan selama hidupnya. Dan lucunya, ikut AFI adalah
saran seorang penumpang angkot tatkala ia mengamen di situ. Soalnya
penumpang tersebut melihat bakatnya yang besar di bidang seni suara.
"Disarankan
sama seorang penumpang, ikut audisi AFI aja. Tapi saya gak tanya di
mana lokasinya, kapan waktunya. Dan karena saya penasaran akhirnya saya
search dari warnet (warung internet) di mana dan kapan audisi dilakukan.
Setelah dapat aku ikutan dan dapat nomor 105278," kisahnya.
Hari
pertama, ia rela tak tidur, menanti pembukaan pendaftaran di Hermes
Place. Melihat peserta yang membludak, agak ciut juga hatinya... tapi
kemudian ia teringat pada seseorang yang sudah seperti abang baginya.
Namanya Bang Bonatua Sagala. Orang inilah yang selalu menyemangatinya.
"Bang
Bonatua selalu beri saya semangat dan setiap hari mengantarkan saya,
serta mengurusin keperluan saya. Apalagi kami memang tinggal satu kost
di daerah Pringgan. Jadi dia selalu beri saya semangat," ujarnya yang
pada audisi pertama membawa lagu Jamrud berjudul "Kabari Aku" dan yang
kedua lagu barat berjudul The Reason yang dipopulerkan oleh Band
Hoobastank.
Kesehariannya mengamen di daerah Simpang Pos, Simpang
Brimob dan daerah Amplas membuatnya menjadi seorang dengan karakter
yang kasar. Maka terkadang ia selalu hati-hati berbicara dengan crew
Indosiar karena takut ucapannya menyinggung. Namun, meski pengamen Iwan
mengaku pernah mengecap sebagai mahasiswa dan terhenti karena ia
bermain-main dan tak mau melanjutkannya lagi karena akan menyusahkan
orangtua nya kembali.
Saat ditanya apakah orangtua sudah tahu
bahwa dirinya masuk dalam 12 finalis AFI di Medan. Iwan mengatakan bahwa
orangtua nya yang berada di Siantar sudah mengetahuinya, dan memberikan
doa serta dukungan kepadanya. Namun tidak bisa datang langsung ke Medan
untuk memberinya dukungan penuh.
"Mereka bangga, dan mendoakan
saya. Malam ini yang datang tentunya teman-teman pengamen yang sama-sama
mengamen dijalanan. Dan tentunya bang Bonatua. Pasti saya juga berdoa
ingin maju ke tahap selanjutnya sama seperti keluarga dan teman-teman
saya harapkan. Jadi saya tetap semangat," tuturnya yang membawakan lagu
Judika berjudul "Bukan Dia".
Untuk penyanyi yang sangat disukai
olehnya, Iwan mengaku sangat menyukai penyanyi Sandy Sandoro dan Nicky
Astria. Dan untuk jenis lagu dirinya mengatakan sangat menyukai lagu
bergenre musik rock. Dan ia berharap agar langkah yang diambilnya
benar-benar membuka jalannya menuju kesuksesan. "Semoga doa orangtua dan
doaku didengar Tuhan," ucap lelaki kelahiran 12 Juli 1991 yang saat
duduk di bangku kuliah tersebut yang suka bermain band dengan
temannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar