Rabu, 08 Januari 2014

perjalananku menuju AFI 2013

Rasa minder, takut salah dan sekaligus rasa berharap dialami Iwan Supeno Manurung yang mengikuti audisi AFI 2013. Tapi, harapannya tidaklah sia-sia. Iwan berhasil menjadi 1 dari 12 finalis AFI 2013 Medan, menyisihkan ribuan peserta yang ikut ajang tersebut pekan lalu.
Kebahagiaan tampak menghias wajahnya saat ditemui MedanBisnis disela-sela persiapannya tampil di Konser Pilihlah Aku, Sabtu (14/9). Kini, perasaan itu seperti mimpi, bisa terpilih dan menyisihkan ribuan lainnya. Pria yang kesehariannya seorang pengamen dan selalu gugup serta gak pede jika di depan umum tersebut saat ini sedang dalam perjalanannya menjadi seorang bintang besar kelak.

"Aku dari keluarga tak mampu, pengamen. anak jalanan... itu yang menghantuiku! Lagian akupun takut bila salah bicara, taulah anak jalanan itu kayak apa..." ungkapnya.

Ini adalah ajang pencarian bakat pertama yang diikuti Iwan selama hidupnya. Dan lucunya, ikut AFI adalah saran seorang penumpang angkot tatkala ia mengamen di situ. Soalnya penumpang tersebut melihat bakatnya yang besar di bidang seni suara.

"Disarankan sama seorang penumpang, ikut audisi AFI aja. Tapi saya gak tanya di mana lokasinya, kapan waktunya. Dan karena saya penasaran akhirnya saya search dari warnet (warung internet) di mana dan kapan audisi dilakukan. Setelah dapat aku ikutan dan dapat nomor 105278," kisahnya.

Hari pertama, ia rela tak tidur, menanti pembukaan pendaftaran di Hermes Place. Melihat peserta yang membludak, agak ciut juga hatinya... tapi kemudian ia teringat pada seseorang yang sudah seperti abang baginya. Namanya Bang Bonatua Sagala. Orang inilah yang selalu menyemangatinya.

"Bang Bonatua selalu beri saya semangat dan setiap hari mengantarkan saya, serta mengurusin keperluan saya. Apalagi kami memang tinggal satu kost di daerah Pringgan. Jadi dia selalu beri saya semangat," ujarnya yang pada audisi pertama membawa lagu Jamrud berjudul "Kabari Aku" dan yang kedua lagu barat berjudul The Reason yang dipopulerkan oleh Band Hoobastank.

Kesehariannya mengamen di daerah Simpang Pos, Simpang Brimob dan daerah Amplas membuatnya menjadi seorang dengan karakter yang kasar. Maka terkadang ia selalu hati-hati berbicara dengan crew Indosiar karena takut ucapannya menyinggung. Namun, meski pengamen Iwan mengaku pernah mengecap sebagai mahasiswa dan terhenti karena ia bermain-main dan tak mau melanjutkannya lagi karena akan menyusahkan orangtua nya kembali.

Saat ditanya apakah orangtua sudah tahu bahwa dirinya masuk dalam 12 finalis AFI di Medan. Iwan mengatakan bahwa orangtua nya yang berada di Siantar sudah mengetahuinya, dan memberikan doa serta dukungan kepadanya. Namun tidak bisa datang langsung ke Medan untuk memberinya dukungan penuh.

"Mereka bangga, dan mendoakan saya. Malam ini yang datang tentunya teman-teman pengamen yang sama-sama mengamen dijalanan. Dan tentunya bang Bonatua. Pasti saya juga berdoa ingin maju ke tahap selanjutnya sama seperti keluarga dan teman-teman saya harapkan. Jadi saya tetap semangat," tuturnya yang membawakan lagu Judika berjudul "Bukan Dia".

Untuk penyanyi yang sangat disukai olehnya, Iwan mengaku sangat menyukai penyanyi Sandy Sandoro dan Nicky Astria. Dan untuk jenis lagu dirinya mengatakan sangat menyukai lagu bergenre musik rock. Dan ia berharap agar langkah yang diambilnya benar-benar membuka jalannya menuju kesuksesan. "Semoga doa orangtua dan doaku didengar Tuhan," ucap lelaki kelahiran 12 Juli 1991 yang saat duduk di bangku kuliah tersebut yang suka bermain band dengan temannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar